hpmktyk.org

Menggugah Spirit Bawin Dayak: HPMKT Yogyakarta Gelar Sarasehan Aktualisasi Perempuan Dayak dalam Pembangunan SDM Kalimantan Tengah

Yogyakarta, 15 Februari 2025

Himpunan Pelajar dan Mahasiswa Kalimantan Tengah (HPMKT) Yogyakarta bersama Asrama Putri Kalimantan Tengah sukses menyelenggarakan kegiatan sarasehan bertema “Aktualisasi Peran Bawin Dayak dalam Pembangunan SDM Kalimantan Tengah.” Kegiatan yang digelar di 

 

Aula Asrama Kalimantan Tengah Yogyakarta ini menjadi forum diskusi produktif yang memperkuat peran strategis perempuan Dayak dalam dinamika pembangunan sumber daya manusia (SDM), khususnya bagi generasi muda Kalimantan Tengah di perantauan.

Sarasehan ini menghadirkan tiga narasumber yang tidak hanya memiliki rekam jejak keluarga yang kuat dalam sejarah Kalimantan Tengah, tetapi juga aktif berkarya di berbagai bidang strategis. Mereka adalah Mina Nila Riwut (penulis dan putri Pahlawan Nasional Tjilik Riwut), Johanes D. Heru Utama (praktisi di sektor energi dan cucu Pahlawan Nasional Tjilik Riwut), dan Guntur Setyo (tokoh muda Kalimantan Tengah yang aktif di berbagai organisasi kewirausahaan dan kepemudaan di Yogyakarta).

Acara dibuka dengan sambutan dari Annisa RM, Ketua Asrama Putri Kalimantan Tengah Yogyakarta, yang menekankan pentingnya perempuan Dayak memahami jati diri dan potensi mereka di tengah tuntutan zaman. “Bawin Dayak adalah penjaga nilai, pewaris tradisi, dan sekaligus penggerak kemajuan. Kita ingin menghidupkan kembali peran perempuan Dayak dalam peta pembangunan SDM Kalimantan Tengah,” ujar Annisa.

Dalam sesi pemaparannya, Mina Nila Riwut menyampaikan refleksi mendalam tentang nilai-nilai b

udaya Dayak, khususnya tentang karakter Bawin Dayak yang dikenal tangguh, bermartabat, dan menjunjung tinggi nilai gotong royong. Ia menyoroti pentingnya regenerasi nilai-nilai adat melalui pendidikan dan pemberdayaan, agar perempuan Dayak tidak hanya menjadi simbol budaya tetapi juga aktor utama dalam perubahan sosial. “Bawin Dayak di masa kini harus hadir sebagai figur pemimpin, pendidik, dan pelaku pembangunan. Mereka harus mampu menjaga nilai leluhur namun tetap adaptif terhadap dinamika global,” ungkapnya.

Heru Utama, melalui perspektifnya sebagai pelaku industri sumber daya alam, menggarisbawahi pentingnya partisipasi perempuan dalam sektor-sektor yang selama ini dianggap maskulin. Ia menyampaikan bahwa pembangunan berkelanjutan di Kalimantan Tengah membutuhkan pendekatan inklusif yang melibatkan perempuan secara aktif dalam pengambilan keputusan dan implementasi kebijakan strategis. “Jika kita ingin membangun Kalimantan Tengah yang adil dan berkelanjutan, maka keterlibatan Bawin Dayak bukan hanya penting, tapi mendesak,” ujarnya.

Guntur Setyo menutup sesi pemaparan dengan memberikan motivasi kepada generasi muda Kalimantan Tengah untuk terus meningkatkan kapasitas diri, memperluas jejaring, dan berani mengambil peran di berbagai ruang strategis. Ia menekankan pentingnya integritas, kolaborasi, dan inovasi sebagai kunci membangun SDM unggul. “Kita tidak bisa menunggu kesempatan datang. Kita yang harus menciptakannya. SDM Kalimantan Tengah harus dibangun oleh orang-orang muda yang punya komitmen pada daerah dan akar budayanya,” kata .

Antusiasme peserta yang terdiri dari pelajar, mahasiswa, dan masyarakat Kalimantan Tengah di Yogyakarta terlihat dari diskusi yang hangat dan partisipatif. Para peserta menyambut baik topik-topik yang disampaikan dan memberikan berbagai tanggapan serta pertanyaan terkait peran perempuan Dayak dalam pembangunan, baik dari sisi sosial, ekonomi, hingga budaya.

Ketua HPMKT Yogyakarta, Tovan Rinkan, dalam sambutannya menegaskan bahwa kegiatan seperti ini penting untuk terus dihidupkan agar para pelajar dan mahasiswa tidak tercerabut dari akar budaya mereka. “Sarasehan ini adalah ruang konsolidasi gagasan dan identitas. Kita ingin agar setiap anggota HPMKT tidak hanya sukses secara akademik, tapi juga sadar akan tanggung jawab sosial dan budaya terhadap Kalimantan Tengah,” ucap Tovan.

Dengan mengangkat tema aktualisasi peran Bawin Dayak, kegiatan ini diharapkan menjadi momentum untuk menguatkan kembali kontribusi perempuan Dayak di tengah dinamika pembangunan nasional, sekaligus mempertegas posisi generasi muda Kalimantan Tengah sebagai agen perubahan yang tangguh, adaptif, dan berbudaya.

Scroll to Top